Laman

Thursday, June 23, 2011


Mengenal jamur

Jamur dalam bahasa Indonesia sehari-hari mencakup beberapa hal yang agak berkaitan. Arti pertama adalah semua anggota kerajaan Fungi dan beberapa organisme yang pernah dianggap berkaitan, seperti jamur lendir dan "jamur belah" (Bacteria).

Arti kedua berkaitan dengan sanitasi dan menjadi sinonim bagi kapang. Arti terakhir, yang akan dibahas dalam artikel ini, adalah tubuh buah yang lunak atau tebal dari sekelompok anggota Fungi (terutama Basidiomycetes) yang biasanya muncul dari permukaan tanah atau substrat tumbuhnya 

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.


Ukuran dan bentuk 
  • Sebagian besar jamur adalah multiseluler. Jamur multiseluler ada yang ukurannya mikroskopik dan ada juga yang berukuran makroskopik.
  • Ada juga jamur yang uniseluler. Jamur yang uniseluler berukuran mikroskopik, contohnya khamir (Saccharomyces). 
  • Bentuk tubuh jamur ada yang berbentuk oval sampai yang berbentuk benar atau membentuk tubuh buah. Jamur yang berupa benang membentuk lapisan seperti kapas, bercak, atau embun tepung (mildrew) pada permukaan substrat tempat hidupnya. Tubuh buah jamur memiliki bentuk yang beragam, seperti mangkuk, payung, setengah lingkaran, kuping, atau bulat.

Struktur dan fungsi tubuh 
  • Jamur adalah organisme eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur tidak memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Beberapa jamur memiliki zat warna seperti Amanita muscaria yang memiliki tubuh buat berwarna merah. 
  • Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang yang disebut hifa. Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar sel yang disebut septum. Ada beberapa hifa yang tidak memiliki septum. Hifa tanpa septa disebut hifa senositik. 
  • Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalinan membentuk miselium. Ada miselium yang dapat menyerap makanan. Miselium untuk menyerap makanan disebut miselium vegetatif. Ada pula miselium yang berfungsi menghasilkan spora. Bagian miselium ini disebut miselium generatif.

Cara hidup 
  • Jamur menyerap zat organik dari lingkungannya. Sebelum diserap, zat organik kompleks akan diuraikan menjadi zat organik sederhana oleh enzim yang dikeluarkan jamur. Ada bahan organik yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya, namun ada juga yang disimpan dalam bentuk glikogen.Jamur bersifat heterotrof atau memperoleh zat organik dari hasil sintesis organisme lain. 

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamus bersifat:
  • Saprofit. Jamur memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tidak hidup. Maka jamur berperan sebagai pengurai utama. 
  • Parasit. Jamur memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Maka jamur ini merugikan organisme inangnya karena dapat menyebabkan penyakit. 
  • Mutual. Jamur ini saling menguntungkan dengan organisme inangnya. Contohnya antara jamur dengan ganggang hijau biru. Jamur membantu ganggang menyerap air dan mineral, sedangkan ganggang akan menyediakan bahan organik hasil fotosistesisnya bagi jamur.

Habitat
  • Jamur berada pada dataran (terestrial) dan di tempat-tempat yang lembap. Ada juga jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur dapat hidup di lingkungan asam.

Reproduksi

Jamur bereproduksi secara aseksual maupun seksual.
  • Aseksual > Terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler, serta pemutusan benang hifa dan pembentukan spora aseksual pada jamur multiseluler.
    Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau konidiospora. Sporangiospora dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora yang terdapat pada ujung sporangiofor (struktur yang mendukung sporangium).
    Konidiospora dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (pendukung konidia). Sporangiospora dan konidiospora bersifat haploid (n).
  • Seksual > Dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami (penyatuan sel atau hifa yang berbeda jenis).
    Singami terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap plasmogami (penyatuan plasma sel) dan tahap kariogami (penyatuan inti sel).

Klasifikasi 

ZYGOMYCOTA
  • Jamur yang terdapat pada roti adalah salah satu jenis jamur Zygomycota. 
  • Struktur tubuh. terdiri dari hifa yang tak bersekat. Bagian tertentu dari hifa membentuk sporagium yang didukung sporangiofor. Sporangium adalah struktur penghasil spora vegetatif. Alat reproduksi seksual adalah zigosporangium. 
  • Habitat. Hidup sebagai saprofit di tanah, makanan, atau pada sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Ada juga yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan sehingga menyebabkan penyakit. Lainnya hidup bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain. 
  • Reproduksi. Melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Aseksual terjadi dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual yang dihasilkan oleh sporangium. Reproduksi seksual dengan perkawinan antara hifa yang berbeda jenis, disebut hifa (+) dan hifa (-), menghasilkan zigospora (spora seksual, yaitu spora yang dihasilkan oleh reproduksi seksual). 
  • Peran. digunakan dalam proses pembuatan makanan. Rhizopus oryzae untuk pembuatan tempe. Mucor javanicus untuk pembuatan tape.
Saccharomyces cereviceae
  
ASCOMYCOTA
  • Oncom dan roti merupakan makanan yang diproses dengan jenis jamur dari kelompok Ascomycota. 
  • Struktur tubuh. Sebagian besar multiseluler. Yang uniseluler misalnya Saccharomyces cereviceae. yang multiseluler memiliki hifa bersekat. Alat reproduksi aseksualnya hifa yang berdiferensiasi menjadi konidiofor. Alat reproduksi seksualnya adalah askus. 
  • Habitat. Umumnya hidup saprofit pada tanah dan sisa-sisa organisme. Lainnya merupakan parasit pada tumbuhan dan hewan. Jamur ascomycota ada yang hidup di laut. Ada juga yang hidup di lingkungan yang mengandung gula dan hidup di tanah. 
  • Reproduksi. Dapat secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual pada Ascomycota uniseluler dilakukan dengan membentuk kuncup atau tunas. Reproduksi seksual terjadi dengan penyatuan dua sel haploid (n) berbeda jenis yang berfungsi sebagai gamet (sel kelamin). Pada Ascomycota multiseluler, reproduksi aseksual dilakukan dengan fragmentasi miselium dan pembentukan konidia (spora aseksual yang terbentuk pada ujung konidiofor). Reproduksi seksual terjadi dengan perkawinan antara hifa haploid berbeda jenis yang kemudian membentuk askus (struktur seperti kantung yang mengandung spora) 
  • Peran. Saccharomyces cereviceae untuk pembuatan roti dan minuman beralkhohol. Saccharomyces ellipsoideus untuk pembuatan wine. Neurospora crassa untuk pembuatan oncom. Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel.
Jamur kuping

BASIDIOMYCOTA
  • Jamur merak merupakan salah satu jenis Basidiomycota. 
  • Struktur tubuh. Jamur multiseluler hifanya bersekat. Hifa vegetatif terdapat dalam substratnya. Berukuran makroskopis sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuknya ada yang seperti payung, kuping, atau setengah lingkaran. Basidiomycota ada yang memiliki batang dan ada yang tidak. 
  • Habitat. Umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup. Ada juga yang parasit pada organisme inangnya, misalnya tumbuhan dan manusia. Ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza. 
  • Reproduksi. Dapat secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan membentuk spora konidia. Reproduksi seksual dengan perkawinan antara hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora seksual. 
  • Peran. Jamur kuping, jamur merang, dan jamur shitake dapat dimakan tubuh buahnya. Jamur kayu sebagai obat atau makanan suplemen. Jamur karat merupakan parasit pada jagung dan gandum.

DEUTEROMYCETES
  • Setiap jamur yang sudah diidentifikasi tetapi belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam Deuteomycetes atau disebut juga jamur tidak sempurna.

0 comments:

Post a Comment