PENGERTIAN PENGUKURAN
Ketika anda mengukur panjang pensil dengan mistar, artinya anda
membandingkan panjang pensil tersebut dengan satuan-satuan panjang yang ada di
mistar, yaitu milimeter atau centimeter, sehingga diperoleh hasil pengukuran,
panjang mistar adalah 22,0 mm atau 2,2 cm. Jadi dapat di simpulkan bahwa pengukuran
sebenarnya merupakan proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui
dengan nilai standar yang sudah ditetapkan.
Misalkan panjang sebuah balok
yang diukur dengan menggunakan alat mikrometer sekrub yang akurat adalah
sebesar (20.35 ± 0.05) mm. Angka tersebut mempunyai arti bahwa hasil pengukuran
harga panjang yang benar diharapkan terletak diantara 20.30 mm hingga 20.40 mm.
Empat kelompok mahasiswa
melakukan pengukuran masing masing sebanyak lima kali dengan menggunakan balok
dan jangka sorong yang sama. Namun ternyata mereka memperoleh hasil pengukuran
yang agak berbeda. Hasil pengukuran keempat mahasiswa tersebut dituliskan
pada tabel berikut:
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa:
- Pengukuran kelompok A kurang teliti dan kurang akurat, dikarenakan hasil pengukuran kelompok A memiliki rentang angka yang besar yaitu (20.90 - 20.10 = 0.80) dan hasil pengukurannya pun jauh dari rentang nilai benar
- Pengukuran kelompok B sudah akurat karena memiliki rentang angka pengukuran yang sempit yakni (20.95 - 20.85 = 0.10). namun, hasil pengukurannya kurang teliti karena jauh dari rentang nilai benar
- Pengukuran kelompok C sudah hampir teliti karena sudah berada pada rentang nilai benar, namun terjadi error pada pengukuran ke-4 yang jauh dari nilai benar dan menyebabkan kurang akurat karena rentang angka pengukuran besar yaitu ( 20.90 – 20.30 = 0.60)
- Pengukuran kelompok D sudah teliti dan akurat karena rentang pengukuran yang sempit yakni (20.35 – 20.30 = 0.05 ). Serta sudah berada pada rentang nilai benar
Jadi dapat disimpulkan ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengukuran :
- Ketelitian (presisi) : adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar x0.
- Ketepatan (akurasi) : adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama pada pengukuran berulang.
ALAT UKUR
Peranan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari sangat
penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong
sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita.
Penjual daging menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan
menggunakan timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan
pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya
alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana
mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan
meter.
A. Pengukuran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda
haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku
kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah
menggunakan meteran kelos.
1. Pengukuran
Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti
penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik
atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita).
Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak
lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari
kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat
atau disebut dengan kesalahan paralaks.
2. Pengukuran
Panjang dengan Jangka Sorong
Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan
jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas
ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga
dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah
pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
- Rahang
tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
- Rahang
geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1
mm.
Menggunakan Jangka Sorong
Cara membaca Jangka sorong:
- Tentukan terlebih dahulu skala utama : skala tetap bernilai 2,9 cm. untuk kelebihanya ditentukan dengan skala nonius
- Menentukan skala nonius : Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 5. Jadi, skala nonius bernilai 5 x 0,01 cm = 0,05 cm.
- Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,9 cm + 0,05 cm = 2,95 cm. Jadi, hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,95 cm.
3. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang
mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter
kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Mikrometer sekrup memiliki
ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang
putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari
skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar
0,01 mm.
Menggunakan Mikrometer Sekrup
Langkah membaca micrometer sekrub
- Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala utamanya adalah 1,5 mm.
- Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan skala utamanya adalah angka 29. Jadi, skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm = 0,29 mm.
- Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran diameter kawat adalah 1,79 mm.
B. Pengukuran Massa
Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin
akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar,
timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan
tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah
keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur
dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan
neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan dengan ketelitian 0.1 gram.
Gambar macam-macam neraca
1. Neraca
Ohaus
2. Neraca
dua lengan
3. Neraca
digital
Menggunakan Neraca O’Hauss
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O’Hauss
tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang
ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Dari gambar dapat diketahui bahwa:
- Posisi anting belakang 200,0 gram
- Posisi anting tengah 20,0 gram
- Posisi anting depan 5,5 gram
C. Pengukuran Waktu
Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam
tersebut kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah
ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam
digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Ketelitian alat
ukur waktu yaitu sampai 1 s.
Macam-macam Stopwatch terdiri dari:
Stopwatch analog & Stopwatch digital
D. Pengukuran Suhu
Seorang perawat mengukur suhu badan pasiennya dengan suatu
alat. Tahukah kamu alat ukur apa yang digunakan perawat tersebut?. Ternyata
alat yang di gunakan perawat tersebut adalah termometer. Jika dilihat berdasarkan skala temperaturnya, termometer
dibagi dalam empat macam, yaitu: Termometer Celcius, Termometer Reamur,
Termometer Fahrenheit, dan Termometer Kelvin
Berikut ini adalah gambar beberapa jenis termometer:
E. Pengukuran kuat arus
Untuk mengukur kuat arus, seorang tukang listrik menggunakan
sebuah alat yang pemakaiannya harus dihubungkan secara seri pada rangkaian
yang diukur, sehingga jarum menunjuk angka yang merupakan besarnya arus
listrik yang mengalir. alat tersebut adalah ampermeter. Amperemeter mempunyai
hambatan dalam yang sangat kecil. Ketelitiannya 1/25 A atau 0.4 A
Untuk pengukuran dalam fisika alat yang sering digunakan
adalah multimeter.
Fungsi Dasar Multimeter : Amperemeter DC, Voltmeter DC, Voltmeter AC, Ohmmeter
Fungsi Tambahan Multimeter : Amperemeter AC, Penguji diode, Penguji transistor, Pengukur
temperature, Pengukur
kapasitansi
Sebelum mengukur menggunkan multimeter baca spesifikasi,
perhatikan penempatan meter yang benar, Perhatikan posisi nol jarum, set hanya
bila diperlukan
Berikut ini adalah gambar sebuah multimemeter
0 comments:
Post a Comment