Laman

Friday, January 18, 2013


Mengembangkan Kreativitas Anak



Bagaimana case handphone ini? Lucu dan menarik bukan?. Case Handphone ini dibuat dengan menggunakan tangan (handmade) oleh adik saya yang paling kecil. Saya baru menyadari, ternyata adik saya ini memiliki kreativitas yang tinggi, Selama ini dia memang suka menggunting, menempel dan menjahit, tetapi tak disangka hasilnya bisa sebagus ini. Oleh karena itu saya tertarik untuk menulis artilel tentang kreativitas.


Apa Kreativitas itu?
 

Kreativitas adalah kemempuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative berbeda dengan apa yang relah ada sebelumnya (Supriadi:2001).

Anak yang mempunyai sikap kreatif cenderung untuk mengeluarkan ide-idenya dalam bentuk karya yang di sesuaikan dengan umur anak tersebut. Pada usia anak-anak kreativitas lebih banyak mengarah ke pada keaktifan anak dalam hal bermain karena di usianya yang masih cenderung menyukai peermainan yang bersifat menghibur dan penuh keceriaan, tetapi sikap kreatif mempunyai ciri yang khusus dan apa yang di mainkan oleh anak-anak seusianya mempunyai perbedaan dengan anak yang lain.

Adapun salah satu ciri dari kreativitas anak seperti berikut :
1. Suka mencoba hal-hal yang baru, disini anak kreatif cenderung menyukai hal-hal yang baru yang belum pernah mereka umpai sebelumnya. 
2. Mempunyai sudut pandang tentang apa yang dilihtanya, mereka biasaya menilai sendiri apa yang dilihat sehingga dari situ muncul ide-ide kreatif anak.
3. Mempunyai jawaban yang aneh, dari pertanyaan yang di ajukkan kepada dirinya.
4.  Mampu menerima pendapat dan kritikan,sehingga dapat menunjang dalam kreativitasnya. 
Sedangkan menurut willian dan Munandar (1999:88), Ciri-ciri-ciri kreativitas dapat ditinjau dari dua aspek:


1.      Kreativitas aspek kognitif

Kreativitas kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir kreatif
Ciri-ciri kreativitas ini yaitu:
-       Keterampilan berpikir lancer (fluency)
-       Keterampilan berpikir luwes/fleksibel (flexibility)
-       Keterampilan berpikirorisinal (originality)
-       Keterampilan memperinci (elaboration)
-       Keterampilan menilai (evaluation)

2.      Kreativitas aspek afektif

Kreativitas kognitif berhubungan dengan sikap dan perasaan seseorang
Ciri-ciri kreativitas ini yaitu:
-       Rasa ingin tahu tinggi
-       Bersifat imajinatif/fantasi
-       Merasa tertantang oleh kemajemukan
-       Berani mengambil resiko
-       Sifat menghargai
-       Percaya diri
-       Keterbukaan terhadap pengalaman baru
-       Menonjol dalam salah satu bidang seni

Sebagai orang tua sudah selayaknya juga berperan dalam mengembangkan kreativitas anak.  Jika orangtua atau keluarga mampu memancing dan memicu kreativitas anak-anaknya sejak masih kecil, ini akan menjadi luar biasa. Stimulasi dari orang tua dapat membuat anak berpikir. Hal-hal yang membuat seorang anak berpikir, bahkan kedua otak kanan dan kirinya, itulah yang menghasilkan kreativitas.



Kreativitas tidak hanya berkaitan dengan otak saja, tapi hati juga. Sehingga ketika seseorang didorong kreatif tapi hanya bagian logikanya saja, maka tidak bisa. Seseorang yang punya bakat bagus, tapi tidak pernah dilatih akan kalah dengan anak yang terus diberi pupuk kreativitas. Pupuk kreativitas merupakan hal-hal yang mendorong anak untuk berpikir, untuk berbuat sesuatu, untuk memecahkan masalah, itulah pupuk kreativitas dari orang dewasa. Karena sering kali orang dewasa melihat hal yang baik pada anak, tapi dorongan-dorongan tidak pernah muncul.

Bagaimana caranya mendidik anak agar kreatif?


Hurlock (1999:11) mengemukakan beberapa faktor pendorong yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu:
-       Waktu
-       Kesempatan menyendiri
-       Dorongan
-       Sarana
-       Lingkungan yang merangsang
-       Hubungan anak-orang tua yang tidak posesif
-       Cara mendidik anak
-       Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan

Secara umum, Keterlibatan Orang tua dalam membantu mengembangkan kreativitas anak dapat mengacu pada pedoman berikut ini:

Berikan Kesempatan Luas

Anak-anak perlu diberikan kesempatan luas untuk selalu bereksplorasi. Orang tua menyediakan fasilitas untuk mendukung aktivitas kreatifnya. Fasilitas yang dimaksud disini tidak harus yang mahal, bisa juga memanfaatkan barang-barang bekas di rumah, seperti kardus, kaleng susu, botol minuman, bungkus rokok, dan sebagainya.

Mendampingi Saat Bermain



Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting dalam mengembangkan potensi kreativitasnya. Ketika anak bermain dengan mainannya cobalah temani dengan aktif. Orang tua harus mendukung dan mendorong minat serta rasa ingin tahunya. Bimbinglah anak untuk selalu berinisiatif agar kepercayaan dirinya tumbuh.

Jangan Terlalu Ikut Campur!

Mendampingi anak memang baik untuk mengembangkan kreativitasnya, tetapi orang tua jangan terlalu ikur campur, biarkan anak mengembangkan sendiri berbagai ide dalam benaknya, jangan memaksakan ide kita, dengan demikian anak akan belajar bertanggung jawab dan mandiri. Jadi, orang tua diperbolehkan membantu sekedar mengarahkan anak saat dia memang membutuhkan saja.

Jangan Emosional!


Ketika anak gagal dalam melakukan sesuatu atau anak mengotori rumah karena eksplorasinya maka orang tua harus bersabar, dilarang marah atau emosional karena kadang sikap anak bisa ngambek, marah bahkan ngamuk bila merasa tidak sanggup melakukan sesuatu., wajar anak mengungkapkan kekesalannya lantaran tidak sukses membuat sesuatu. Peran orang tua sangat penting disini, Orang tua harus selalu motivasi. Pahami perasaan anak, karena dengan sikap empati dapat mengembalikan rasa percaya diri si anak. Ajarkan juga tentang tanggung jawab terhadap mainan atau alat-alat eksperimennya, sehingga anak akan terbiasa disiplin membersihkannya sendiri.

0 comments:

Post a Comment